http://casino.us.org backlinkgratis4u BACKLINK GRATIS4U iklanseribu
freebanner4uSERIBU KAWANbertaubatlahiklanseribuartissexy17freebacklinks4usatriopiningitkatamutiara4usehatwalafiahiniinfo4uiklansahabat2billiontraffic4uiklanwargaseribusayangbloggratiss4usurgalokaSERBA SERBISENI LUKISTEMPLATE GRATISWARGA BISNISAGUS FAUZY4905GOBLOGANEKA VIDEOFECEBLOG 4UIsangrajamayasurgawebbabulfatahbacklinkgratis4uBUSANA MUSLIMseribukatamutiaramajelisrasulullahSERIBU KAWAN
septictank,septic tank,septictank bio,septictank biotech

STP Biotech, IPAL Biotech

SEWAGE TREATMENT PLANT - INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (wastewater treatment plant, WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain. 

Fungsi dari IPAL mencakup:
Pengolahan air limbah pertanian, untuk membuang kotoran hewan, residu pestisida, dan sebagainya dari lingkungan pertanian.
  • Pengolahan air limbah perkotaan, untuk membuang limbah manusia dan limbah rumah tangga lainnya.
  • Pengolahan air limbah industri, untuk mengolah limbah cair dari aktivitas manufaktur sebuah industri dan komersial, termasuk juga aktivitas pertambangan.
Meski demikian, dapat juga didesain sebuah fasilitas pengolahan tunggal yang mampu melakukan beragam fungsi. Beberapa metode seperti biodegradasi diketahui tidak mampu menangani air limbah secara efektif, terutama yang mengandung bahan kimia berbahaya.

PT. Biofive Sejahtera 08121 9090 777, memproduksi dan menjual IPAL yang menggunakan mesin blower di dalam sistem pengolahan limbah tinja, bisa untuk limbah ternak, limbah tinja, limbah industri dan masih banyak kegunaan lainnya. Kita akan membahas mengenai Instalasi Pengolahan Air Limbah ( Sewage Treatment Plant ).

IPAL ( Instalasi pengolahan Air Limbah ) / STP ( Sewage Treatment Plant ) merupakan proses pengolahan limbah di suatu bangunan atau instansi, seperti : Hotel, Rumah Sakit, Perkantoran, Gedung Sosial, Sekolahan / Kampus, Stadion dan lain sebagainya.

Proses / Cara Kerja dari Sewage Treatment Plant ( STP ) diuraikan menjadi 3 bagian utama, yaitu : 
  1. Pre – Treatment 
  2. STP System 
  3. Effluent Tank








Mari kita perhatikan lebih seksama bagaimana cara kerja STP BIOFIVE ini :

1. Pre – Treatment
Pada bagian ini terdapat bak kontrol yang disebut dengan Grit Chamber. Air limbah yang berasal dari toilet ( air kotor /limbah), kamar mandi, wastafel ( air bekas / grey water) dan sejenisnya akan masuk ke bak ini. Dimana fungsi dari bak ini adalah sebagai proses awal untuk menyaring kotoran / sampah yang besar – besar yang berpotensi mengganggu proses pengolahan. Grit chamber ini dilengkapi dengan screen yang terbuat dari fibreglass.

Untuk air limbah yang berasal dari dapur sebelum masuk ke dalam grit chamber ini, terlebih dahulu harus melewati grease trap yang berfungsi sebagai pemisah / penangkap lemak. Air limbah yang masuk ke grit chamber ini baik yang berasal dari toilet, kamar mandi, wastafel serta air limbah yang berasal dari dapur ( setelah melewati grease trap ) akan mengalir secara gravitasi ke tangki STP. 

2. STP System 
Pada bagian ini, proses nya dibagi dalam 5 proses, yaitu : 
a) Anoxic Chamber 
Dari grit chamber air akan mengalir secara gravitasi ke dalam anoxic chamber. Lumpur aktif pengembalian dari sedimentasi chamber akan tercampur / kontak dengan air limbah, sehingga di anoxic chamber akan terjadi proses penguraian limbah oleh mikroorganisme secata an-oxic (minim oksigen). 

b) An- aerob Chamber 
Setelah melalui tahapan proses anoxic chamber, air limbah akan masuk secara over flow ke an-aerob chamber. Chamber ini dilengkapi dengan bio media yang terbuat dari PVC, dimana fungsi bio media ini adalah sebagai tempat berkembang biaknya mikroorganisme, sehingga dengan adanya bio media ini akan memperluas kontak area antara bakteri dengan air limbah. Proses yang terjadi pada an-aerob chamber ini adalah penguraian limbah secara an-aerob atau tanpa oksigen oleh mikroorganisme yang hidup menempel pada bio media sehingga dapat mengurangi BOD, COD dan partikel tersuspensi. Pada bak ini juga dapat mengantisipasi jika terjadi fluktuasi debit. 

c) Aerob Chamber 
Di dalam chamber ini akan terjadi proses penguraian limbah oleh bakteri pengurai secara aerobik. Sumber oksigen yang diperlukan oleh bakteri aerob ini dihasilkan melalui hembusan udara blower dan didistribusikan ke dalam bak aerasi oleh fine bubble diffuser. Dalam chamber aerob ini dilengkapi juga dengan bio media ( media bio film ). Media yang dipakai berbentuk plat PVC tipis bergelombang seperti sarang tawon. Maka dengan demikian, akan dapat memperluas kontak area antara bakteri dengan air limbah. 

Proses penguraian limbah oleh bakteri akan terjadi secara bertingkat pada permukaan media tersebut. Selama proses aerasi berlangsung di dalam chamber ini, mikroorganisme akan tumbuh di permukaan media tersebut membentuk suatu biomassa yang semakin lama semakin tebal. Bagian paling dalam dari lapisan biomassa tersebut lama kelamaan akan kekurangan supply oksigen dan akan terlepas dari permukaan media. Proses terlepasnya sebagian dari tumpukan biomassa dari permukaan media tersebut disebut “Sloughing Process”.

d) Sedimentation Chamber 
Lumpur yang terlepas dari “Sloughing Process” di aerob chamber akan mengalir bersamaan dengan air menuju chamber sedimentasi. Proses yang terjadi di chamber sedimentasi ini adalah proses pemisahan bagian yang padat ( lumpur ) dengan air yang sudah bersih, dimana lumpur akan mengendap di bagian dasar chamber sedimentasi dan air yang sudah bersih akan mengalir melewati chlorine chamber sebelum ke effluent tank untuk dibuang ke badan air penerima. Sedangkan untuk lumpur yang mengendap di dasar chamber sedimentasi akan diangkat melalui proses air lift sistem dan dikembalikan ke chamber an-oxic dan chamber aerob untuk diproses ulang sampai hancur. 

e) Chlorination Chamber 
Chlorine chamber ini berfungsi sebagai kontak antara air limbah yang sudah diolah dengan zat desinfektan, untuk membunuh bakteri – bakteri patogen yang kemungkinan ada di dalam air limbah yang telah diolah dialirkan ke bak effluent dan dibuang ke saluran real kota. 

3. Effluent Tank 
Air yang telah tercampur dengan desinfektan tersebut, ditampung di dalam bak ini untuk selanjutnya dibuang ke saluran real kota dengan menggunakan pompa submersible. Dari hasil test dilapangan, air yang dibuang ke saluran real kota tersebut telah memenuhi syarat BOD, COD, SS dan pH nya sesuai dengan ketentuan AMDAL dan aman bagi lingkungan. Hasil pengolahan limbah tersebut dapat digunakan untuk menyiram tanaman. 

Berikut ini beberapa referensi pengguna IPAL Biofive :




Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi :


FLOWRENCE
Pin BB : 5AE48C52
08121 90 90777
0878 767 90777




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.